ilustrasi lebak - madrasah tsanawiyah negeri pasir sukarakyat rangkasbitung, kabupaten lebak, mengembangkan makanan tradisional yang b...

Peluang Usaha, MTs Rangkasbitung Kembangkan Makanan Tradisional

07.34 Unknown 0 Comments

ilustrasi

lebak - madrasah tsanawiyah negeri pasir sukarakyat rangkasbitung, kabupaten lebak, mengembangkan makanan tradisional yang bahan bakunya ada di tempat ini manfaat mendorong peserta didik mempunyai kekuatan melakukan bisnis
kami membidik seluruh siswa disini dapat mengembangkan makanan khas tradisional melewati keterampilan, kata kepala madrasah tsanawiyah negeri pasir sukarakyat rangkasbitung, minggu ( 27/1/2013 ). 
ia menyebutkan, potensi pengembangan makanan tradisional di kabupaten lebak masuk kelompok luar biasa serta dapat jadikan kesempatan usaha untuk anak-anak sesudah lulus dari sekolah. karena makanan khas tradisional mempunyai kebanggaan untuk pemerintah tempat
contohnya, kata dia, sekarang ini siswa telah dapat bikin makanan khas tradisional, salah satunya kue dadar gulung, keroket, bolu gunakan bahan baku singkong, ranginang, jejorong, serta makanan lainya. 
disamping itu juga mengembangkan kerajinan bordir, menjahit, serta tanaman hias menanam. kami meyakini dengan kekuatan ketrampilan ini diinginkan anak-anak dapat hidup mandiri membuka kesempatan usaha itu, tuturnya
menurut dia, pendidikan yang dikembangkan disini tidak cuma akademik ( intelektual ) ataupun spesial pada pendidikan keagamaan saja. walau demikian, kata dia, pendidikan disini mesti mempunyai ketrampilan ( psiomotorik ) untuk mencetak siswa mandiri. 
jika mereka mempunyai kekuatan ketrampilan menghasilkan makanan tradisional dipastikan dapat jadikan kesempatan usaha. apalagi, ada siswa lulusan disini dapat membiayai pendidikan di tingkat slta dengan berjualan makanan khas tradisional. 
kami terus mendorong anak-anak supaya mempunyai ketrampilan sebagai bekal kehidupan yang tambah baik di penduduktuturnya menjelaskan. 
ia mengatakan, pengembangan mata pelajaran ketrampilan tersebut sepanjang 1 minggu satu kali pertemuan dengan waktu dua jam. mereka siswa studi lewat cara teori serta praktek yang sudah disiapkan pihak sekolah. hasil praktik makanan tradisional itu kedepannya dimakan dengan berbarengan oleh siswa, tuturnya.

0 komentar: